Merayakan Natal dan Menyambut Tahun Baru 2020, OMK se-Paroki Kalirejo bersatu dalam Kemah Orang Muda Paroki Kalirejo (KOMPAK). Bertempat di Stasi Hati Kudus Yesus Tanjungmas sekitar 400-an OMK dari berbagai stasi di Paroki Kalirejo tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Mengambil tema "Benahi Bumi, Rumah Kita Sendiri" dalam kegiatan tersebut diharapkan mampu memberikan kesadaran kepada kaum muda, khususnya Orang Muda Katolik agar semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup.
Dalam materi yang diberikan oleh team JPIC FSGM di jelaskan dampak kerusakan lingkungan hidup. Banyak faktor yang bisa membuat kerusakan lingkungan dan kebanyakan dilakukan oleh tangan-tangan manusia. Kita pun tak luput dari penyebab rusaknya lingkungan dengan kebiasaan buruk kita. Dijelaskan pula bagaimana kita harus mulai dengan pola hidup baru dengan hal sederhana, misalnya tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi sampah plastik, mendaur ulang sampah, mengurangi penggunaan kertas, tissu dan banyak lagi contoh sederhana yang diberikan.
Belakangan dampak pemanasan global sudah nyata kita rasakan, perubahan musim yang tidak menentu, krisis air bersih, hilangnya keanekaragaman hayati dan kemerosotan kehidup manusia serta masyarakat. Hal inilah yang menjadi keprihatinan kita bersama, keprihatinan orang muda sebagai generasi penentu masa depan lingkungan hidup.
Panitia juga berupaya melakukan hal nyata untuk mendukung tema kegiatan tersebut, di mana peserta diwajibkan membawa botol minum sendiri untuk digunakan selama tiga hari kegiatan berlangsung, dan berharap hal positif tersebut juga tetap dilanjutkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini memberikan dampak positif dalam mengurangi sampah.
Selain mengajak orang muda dalam menjaga lingkungan hidup, dalam kegiatan ini panitia juga mengadakan perlombaan ringan untuk mengakrabkan satu sama lain sekaligus memupuk persaudaraan dalam iman. Tak cukup sampai di situ, menjelang malam pergantian tahun para peserta dari berbagai stasi dan perwakilan dari Paroki lain unjuk kebolehan dalam pentas seni sebagai wujud karya kreativitas khas orang muda. Menariknya tak hanya dari OMK saja namun pensi malam puncak juga diisi oleh Pemuda Kristen dan juga oleh Pemuda Hindu.
Malam pergantian tahun ditutup dengan renungan malam dan penyalaan api unggun. Romo Bowo dalam renungannya menegaskan bahwa "kesalahan yang dilakukan selama 2019 hendaknya kita tanggalkan, kita bakar bersama penyalaan api unggun dan memulai pola hidup baru di 2020". Rangkaian kegiatan hari kedua sekaligus menyambut tahun baru 2020 ditutup dengan penyalaan api unggun yang melambangkan peleburan segala salah dan dosa sekaligus sebagai api semangat baru untuk melanjutkan karya nyata di tahun 2020.
Menutup kegiatan di hari ketiga peserta melaksanakan bakti sosial dengan membersihkan sampah di sekitar lokasi perkemahan sekaligus melakukan aksi nyata dalam menjaga lingkungan hidup dengan menanam 150 bibit pohon kayu di lingkungan Gereja Hati Kudus Yesus Tanjungmas. Harapan baru bagi kaum muda untuk tidak berhenti melakukan aksi nyata hanya dalam kegiatan itu saja, namun juga mampu melaksanakan hal serupa di lingkungan rumah tempat tinggalnya.
Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan Ekaristi oleh Rm. Andreas Basuki sebagai selebran utama, beserta Rm. Joss, Rm. Gregorius Suripto (Komkep), dan Rm. Bowo. Dalam kotbahnya Rm. Greg mengajak Orang Muda Katolik untuk selalu bersukacita. "Hendaknya kita mencontoh Santo Yusuf yang tidak banyak bicara namun melakukan tugas yang diberikan Allah".
Usai misa penutup pengumuman lomba dan pemberian hadiah dilaksanakan. Stasi Sidobangun sebagai juara umum berhak membawa pulang piala bergilir yang sudah lama diidamkan, sekaligus membuka kesempatan untuk menjadi tuan rumah dalam kegiatan KOMPAK selanjutnya. Mari kita rawat bumi sebagai tempat tinggal kita, jaga dan rawat lingkungan sekitar kita untuk kelangsungan hidup dan karya Kristus di dunia.
0 komentar:
Posting Komentar