Jumat, 26 Juli 2019

Minggu Panggilan 2019 : Berani Ambil Resiko bagi Janji Tuhan

Suasana di Gereja Stasi Kedatuan Paroki Kalirejo pada Minggu (12/5/19) nampak berbeda. Halaman depan gereja mulai dipadati oleh BIA BIR Rayon Selatan sejak pukul 8 pagi. Hari itu dilaksanakan peringatan Minggu Panggilan tahun 2019 yang bertemakan "Berani Ambil Resiko bagi Janji Tuhan".

Banyak pihak yang terlibat dalam persiapan kegiatan ini. Umat Stasi Kedatuan menyiapkan tempat kegiatan dengan dibantu OMK, sedangkan setiap stasi lainnya mendapat tugas dalam Perayaan Ekaristi di akhir kegiatan.

Acara dimulai dengan doa yang dipimpin oleh Sr. Theresia FSGM lalu gerak dan lagu bersama. Tak hanya BIA/BIR, para pendamping pun ikut bergoyang. Ada juga penampilan dari BIA BIR stasi Kedatuan serta unjuk yel-yel dari masing-masing stasi.

Acara selanjutnya yaitu perkenalan dengan 7 suster FSGM. Selain berkenalan, mereka juga menceritakan alasan mereka terpanggil menjadi suster. Dijelaskan pula macam-macam bidang karya pelayanan para suster serta syarat-syarat mendaftar menjadi suster. Mereka mengajak baik BIA/BIR maupun OMK yang hadir supaya dapat lebih menyadari panggilanNya.

Inilah yang ditunggu-tunggu, yaitu penampilan spesial dari para suster. Mereka menarikan tarian kreasi yang energik dengan jubah hitam dan topeng emas. Terpukaunya para penonton dibuktikan dengan tepuk tangan yang bergemuruh.

Karena masih dalam suasana Paskah, diadakan menghias telur bersama. Seluruh peserta fokus pada telur masing-masing. Acara dimeriahkan pula dengan doorprize. Doorprize yang tak sedikit itu dibagikan saat gerak dan lagu untuk beberapa peserta yang paling bersemangat, saat menjawab pertanyaan dari suster, dan saat menghias telur bagi yang hasilnya bagus dan unik.

Acara dilanjutkan dengan istirahat dan makan siang, lalu Misa Kudus. Misa dipimpin oleh Rm. Andreas Basuki selaku Pastor Paroki. Beliau berpesan "Dekatkanlah anak-anak pada Tuhan dan Gereja supaya mereka mengenal-Nya seperti domba-domba mengenal gembalanya, juga biasakanlah anak-anak untuk melayani orang lain yang dimulai dari saling melayani dalam keluarga".

Yang unik dalam misa tersebut yaitu OMK yang bertugas membawa persembahan mengenakan kostum berbagai profesi dalam masyarakat. Hal ini menjadi simbol bahwa setiap umat juga dipanggil untuk mengabdi melalu profesinya masing-masing. Di akhir misa, inilah yang diucapkan Rm. Basuki kepada peserta kegiatan "Mau jadi Romo atau Suster?" "Siapa takut!"

Elisabeth Ranti Gasela
Share:

0 komentar:

Posting Komentar