Seperti biasa umat di
stasi Sidobangun mulai sibuk jika ada acara besar yang akan diselenggarakan.
Demikian juga sejak beberapa hari sebelumnya halaman gereja sudah berdiri tenda
untuk menampung umat yang rencananya akan datang dari sembilan stasi lain. Dan benar Minggu 22
April 2018 umat Keluarga Besar Rayon Utara secara bersama-sama mengadakan perayaan
Paskah Bersama sekaligus merayakan Hari Minggu panggilan Sedunia. Perayaan ini
mengusung tema "Mewujudkan Ecclesia Domestica Dalam Keluarga Kita",
lalu ditambah dengan tema Hari Minggu Panggilan Sedunia "Mendengarkan,
Menegaskan, dan Menghidupi Panggilan". Tema yang begitu mudah untuk dibaca, bahkan
berkali-kali, namun jika tema tersebut diterapkan dalam keluarga sebagai gereja
terkecil akan serasa berat, apalagi dijaman now yang dipenuhi dengan berbagai
rintangan yang ada. Namun tema itu diharapkan mampu kembali menjadi spirit bagi
keluarga dalam membangun gereja.
Pagi itu perayaan
diawali dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh RD. Joss Slamet Santoso
dibantu oleh Diakon Ian Bagas. Perayaan ekaristi juga dihadiri oleh sembilan
stasi selain stasi Sidobangun yang tersebar di seluruh wilayah Rayon Utara
Paroki Santo Petrus Kalirejo. Apa yang menjadi dasar tema dari perayaan Paskah
Bersama dan Hari Minggu Panggilan Seduia itu saling berkaitan. Keluarga sebagai
gereja terkecil memang tidak mudah dan cenderung mengalami banyak rintangan
dalam mewujudkan Ecclesia Domestica. Sebab tidak dipungkiri bahwa tidak ada
keluarga yang sempurna, bahkan Keluarga Kudus Nazaret pun mengalami masalah
tidak hanya di awal namun hingga Kristus wafat dikayu salib.
Namun itulah
teladan yang bisa ambil dari Keluarga Kudus bahwa keluarga yang tidak sempurna
itu bisa menjalaninya seberat apapun. Seperti pada artikel sebelumnya dalam
pendalaman APP yang kedua, disitu kita diajarkan untuk menggunakan rumus REAL (Respect, Encourage, Affirm, Love) yang bisa diartikan dalam keluarga sebagai saling menghormati, saling
menyemangati, saling meneguhkan, dan saling mencintai. Jika kita menerapkannya
dalam keluarga kita, tidak ada yang tidak mungkin keluarga kita akan menjadi
gereja terkecil. Dengan demikian gereja yang besar akan lebih mudah untuk
dibangun dengan kekuatan iman keluarga.
Pada misa pagi itu kita
juga diajak merayakan Hari Minggu Panggilan Sedunia yang pada tahun 2018 ini
adalah yang ke-55. Tiga aspek yang menjadi pesan Bapa Suci sekaligus juga
dijadikan tema Hari Minggu Panggilan Sedunia tahun ini. Ketiga aspek tersebut adalah
Mendengarkan, Menegaskan, dan Menghidupi Panggilan. Dan berikut adalah
ringkasan pesan Bapa Suci Paus Fransiskus sebagai tema Minggu Panggilan 2018.
Mendengarkan bisa
berarti kita diajak untuk membuka hati kita terhadap panggilan Allah, karena
Allah datang diam-diam tanpa suara, dan tanpa memaksakan kebebasan kita. Dengan
demikian kita perlu belajar mendengarkan dan melihat sapaan Allah dengan mata
iman. Tahap selanjutnya adalah Menegaskan. Setelah kita mampu mendengarkan
panggilah Allah kita juga harus menegaskannya, artinya kita menegaskannya
melalui penegasan roh. Penegasan roh artinya "sebuah proses yan dilalui
seseorang untuk membuat pilihan-pilihan dasar, dalam dialog dengan Tuhan dan
sambil mendengarkan suara roh , malai dengan pilihan status hidupnya"
(Sinode Para Uskup, Sidang Umum Biasa XV, Kaum Muda, Iman dan Penegasan
Panggilan, II,2). Terakhir adalah Menghidupi artinya bahwa hari ini Tuhan terus
memanggil kita untuk mengikuti Dia. Tidak alasan untuk menunggu saat yang tepat
untuk menjawab panggilan Tuhan. Panggilan Tuhan itu saat ini! Perutusan
Kristiani itu sekarang! Kita semua dipanggil, entah untuk hidup awam dalam
ikatan perkawinan, hidup imamat dalam pelayanan tertahbis, maupun hidup
membiara sebagai saksi Tuhan, di sini dan sekarang! Semoga kita mampu untuk
menanggapi panggilan Tuhan pada hari ini.
Setelah misa selesai
keluarga besar Rayon Utara diajak untuk berdinamika bersama, semua membaur baik
orang tua, OMK maupun anak-anak. Dalam kegiatan ini OMK Rayon Utara selaku
panitia juga telah mempersiapkan berbagai lomba sederhana namun sesuai dengan
tema yang ada. Lomba seperti balap karung couple, duet couple, lomba make up
(suami make up istri), lomba gendong pasangan dan beberapa lomba lainnya.
Sesuai dengan tema yang ada lomba-lomba tersebut diharapkan mampu membangun
kerjasama yang baik dalam keluarga, saling menghormati, saling meneguhkan,
saling menyemangati dan juga saling mencintai kembali hadir setelah mengikuti
lomba, sehingga mampu mewujudkan Ecclesia Domestica dalam keluarga masing-masing.
Sedangkan untuk anak-anak mereka diajak untuk mengikuti lomba mewarnai gambar
rohani, yang diharapkan mereka mampu mengenal Kristus dan bisa menumbuhkan
benih-benih panggilan dalam diri anak-anak sebagai generasi penerus gereja.
Di sela jam istirahat siang, saat makan siang umat yang hadir dan OMK juga memberikan kejutan berupa tumpeng dan kue ulang tahun kepada RD. Joss Slamet Santoso yang sebenarnya baru akan merayakan ulang tahun yang ke-36 sehari setelahnya. Namun karena moment yang dirasa pas dan agar bisa merayakan bersama, umat dan OMK memajukan perayaan ulang tahun beliau sehari sebelumnya. Ucapan terimakasih Romo Joss begitu panggilan akrabnya mengalir atas semua kejutan dari umat dan berkat dari Tuhan yang beliau dapatkan hari itu. Semoga tetap sehat dan terus melayani.
Menjelang sore seluruh
rangakaian acara selesai dilaksanakan, namun sayang karena cuaca yang agak
kurang mendukung beberapa umat dari stasi lain tidak bisa mengikuti seluruh
rangkaian acara, dan beberapa lomba tidak bisa dilanjutkan atau dilaksanakan.
Ini juga menjadi catatan penting untuk OMK sebagai panitia untuk pembelajaran
agar acara yang akan datang bisa berjalan lebih baik. Kita belajar kita
berproses untuk sesuatu yang lebih baik dikemudian hari. Sebagai kata penutup
kami mengucapkan terimakasih atas segala kerjasama keluarga besar rayon utara,
umat stasi Sidobangun selaku tuan rumah, Orang Muda Katolik Rayon Utara sebagai
panitia pelaksana, dan semua yang terlibat dan membantu terlaksananya kegiatan.
Semua untuk kemuliaan Tuhan.
Oleh : Fransoe
Doc : Fransoe, OMK
Doc : Fransoe, OMK
0 komentar:
Posting Komentar