Selasa, 05 Februari 2019

SERUAN WAKTU



KETIKA WAKTU KIAN MENIPIS
KUTERJAGA DALAM KENISTAAN
KABUT YANG MENGEPUNGKU
KINI RUNTUH MENJADI KATA-KATA

PAGI BERKEMBANG DAN BERBUNGA
HATIKU HANCUR LULUH KARENA AMARAHMU
KARENA GERAM MURKAMU KU REMUK-REDAM

HARIKU LENYAP DALAM AMARAHMU
TAHUNKU HILANG BAGAI NAFAS
MANUSIA LENYAP BAGAI MIMPI
BAGAI RUMPUT YANG DISABIT

MAUT BUKANLAH KABUT YANG MENGENDAP-ENDAP
TAPI SALJU YANG BERLONCATAN BAGAI WAKTU
BERANJAKLAH DAN JANGAN MENENGOK

BATU YANG DIBELAH  DAN HANCUR DITANAH
DEMIKIAN HATIKU HANCUR LEBUR
DI MONCONG MAUT

DUPA ADALAH DOAKU
YANG MEMBUBUNG KEHADAPANMU
TANGAN YANG KUTADAHKAN
KUTERIMA LAKSANA KURBAN PERANG

KUBAH MASJID DAN RUNCING MENARA KATEDRAL
TENGGELAM DIBALIK PERBUKITAN
SENJA MENGENTAL DALAM SEGELAS KOPIKU
KUREGUK SEBAGAI PUISI YANG PAHIT

MAUT BUKANLAH KATA-KATA
TAPI DOA YANG MEMANCARKAN
BAGAI CAHAYA SORGA

MIMPI, IMPIAN
HILANG TERTELAN MALAM
KETIKA WAKTU TELAH MEMANGGIL

Oleh : ROBERTA ANJELIKA
Share:

1 komentar:

  1. Terimakasih sumbangan tulisannya Roberta Angelika, semoga makin banyak yang menyumbangkan tulisan, agar blog sederhana ini mampu menjadi sarana OMK dalam berlatih dan berkarya

    BalasHapus