Akhir pekan di akhir bulan Januari 2018, OMK dari rayon utara paroki Santo Petrus Kalirejo melaksanakan Ekaristi Kaum Muda (EKM). EKM yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 Januari 2018 di stasi Santa Maria Bunda Allah Sendang Mulyo itu mengusung tema "Menjadi Orang Muda dan Orang Tua di Jaman Now". Tema dari EKM pertama di tahun 2018 dan yang keempat yang pernah dilakukan sebelumnya mengusung tema yang cukup relevan dengan kondisi saat ini. Di era teknologi digital yang tidak bisa kita bendung lagi saat ini, bagaimana kita sebagai orang muda menyikapi tantangan jaman tersebut, dan bagaimana peran orang tua untuk bisa mengendalikan kaum muda agar tidak jatuh dalam penggunaan teknologi digital yang negatif.
Ekaristi Kaum Muda (EKM) akhir pekan lalu mulai nampak geliatnya sejak pukul 15.00, beberapa panitia bahkan hadir beberapa waktu sebelumnya. Acara dimulai dengan registrasi peserta yang sedianya dilakukan hingga pukul 16.00, namun karena peserta datang dari beberapa stasi yang berjauhan, registrasi berjalan sedikit agak lambat. Meskipun begitu rangkaian acara EKM tetap berjalan sesuai jadwal dengan di buka dengan misa pembukaan pada pukul 17.00 oleh Romo Wicaksono Edi, Romo Joss, di bantu oleh Diakon Ian Bagas.
Dalam misa pembukaan tersebut Rm. Joss berpesan dalam kotbahnya bahwa OMK harus aktif dari tingkat stasi, rayon hingga paroki. Di tekankan juga bahwa aktif atau tidaknya OMK semua berawal dari kemauan, jika OMK "mau" untuk bergerak dan aktif maka semua akan berjalan baik dan aktif hingga tingkat paroki. Dalam rangkaian acara EKM tersebut hadir juga lima suster FSGM yang masing masing adalah Sr. Edita FSGM, Sr. Anselina FSGM, Sr. Isabela FSGM, Sr. Pauli FSGM, dan Sr. Paulis FSGM. Kelima suster tersebut datang untuk memberikan materi dan pendampingan. Sore itu Rm. Joss juga mengatakan bahwa bagi siapapun yang peduli dengan OMK baik dari komunitas atau yang lainnya silahkan datang untuk berbagi, memberikan materi atau pendampingan pada EKM selanjutnya, khususnya bagi OMK yang ada di rayon utara paroki Santo Petrus Kalirejo.
Setelah misa pembukaan selesai, acara dilanjutkan dengan makan malam, lalu dilanjutkan oleh pemateri. Malam itu semua peserta yang diperkirakan sekitar 100 orang, termasuk undangan dari rayon tengah yang juga ikut meramaikan rangkaian acara EKM berkumpul dalam gereja Santa Maria Bunda Allah Sendang Mulyo. Setelah animasi peserta dibagi dalam beberapa kelompok, selanjutnya mereka diajak berdiskusi tentang pernyataan sikap OMK terhadap kemajuan teknologi digital. Sesi tanya jawab tersebut melibatkan semua peserta untuk berdiskusi tentang penting tidaknya perkembangan teknologi digital, bagimana sikap orang muda terhadap perkembangan teknologi, bagaimana sikap orang muda terhadap era digital di dalam keluarga dan sebagainya.
Muncul berbagai jawaban menarik, salah satunya dari anak-anak yang menjawab dengan menggambarkan alat komunikasi modern dan alat komunikasi tradisional, ini adalah jawaban polos dari anak-anak yang belum terkontaminasi oleh pesatnya teknologi digital, semoga mereka jadi generasi penerus yang mampu menggunakan gadget dengan bijaksana. Sedangkan para kaum muda berbeda dengan mereka yang masih polos, mereka mengatakan bahwa era digital memiliki arti penting bagi kehidupan mereka. Kemudahan mencari informasi adalah salah satu alasan, mereka juga mengatakan bahwa era digital mampu dimanfaatkan untuk menyuarakan kabar gembira dan banyak lagi, salah satunya dengan hadirnya website OMK PAROKI KALIREJO ini.
Namun yang patut di waspadai adalah setiap informasi juga harus dilihat kebenarannya, kita tidak bisa menelan mentah-mentah informasi yang kita dapat kita harus cek dan ricek informasi tersebut, jangan asal menyebarkan informasi yang tidak benar. Selain itu perkembangan teknologi informasi di era digital juga harus di filter, karena selain informasi yang benar, kita juga bisa dengan mudah mengakses konten-konten berbau SARA, konten berita hoax dan juga konten pornografi yang pelan namun pasti mampu merusak moral generasi muda. Jadi kesimpulannya adalah jadilah kaum muda yang bijak dalam menyikapi perkembangan teknologi di era digital.
Setelah rangkaian materi tanya jawab dan sebagainya selesai, malam itu rangkaian EKM dilanjutkan dengan renungan malam yang masih diisi oleh para suster FSGM. Hingga menjelang tengah malam, para peserta dengan lilin di tangan berdua-dua melangkah ke halaman gereja dan berbaris melingkar di sekitar api unggun yang akan segera dinyalakan. Setelah doa malam, api unggunpun menyala dan rangkaian kegiatan EKM hari pertama berakhir. Namun tidak sedikit yang masih menikmati malam disekitar api unggun hingga pagi menjelang, termasuk saya yang tetap terjaga hingga pagi.
Pagi hari sebelum matahari menampakkan wajahnya para peserta dibangunkan untuk melaksanakan senam pagi. Pagi yang dingin tidak menyurutkan semangat para peserta untuk mengikuti awal acara di hari kedua yang dibuka dengan senam pagi. Lalu acara dilanjutkan dengan MCK dan sarapan pagi. Yang patut mendapatkan apresiasi adalah acara EKM kali ini sangat tepat waktu, bahkan maju dari jadwal. Setelah selesai sarapan pagi semua peserta kembali dikumpulkan di dalam gereja, kali ini beberapa perwakilan peserta dari beberapa stasi dan juga ketua OMK memberikan kesan dan pesan mengenai seluruh rangkaian acara EKM sejak hari pertama.
Giliran pertama perwakilan dari stasi Negeri Mertani mengatakan agar kegiatan serupa tetap berjalan dengan baik dan berkesinambungan. Winda perwakilan dari stasi Sidobangun secara singkat mengatakan, panitia sudah OK, perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Selanjutnya pak ketua OMK Paroki Kalirejo (begitu kami menyebutnya) mengapresiasi kegiatan EKM di rayon utara. Sdr. Titus Andrian mengatakan bahwa acara berjalan cukup baik, dan berharap kegiatan yang sama bisa dilakukan juga di rayon tengah, bahkan jika mungkin di laksanakan pada tingkat paroki agar OMK dari kedua rayon semakin akrab dan mampu bekerjasama dengan baik. Perwakilan dari Suster FSGM juga mengatakan bahwa cukup senang dengan adanya kegiatan EKM di rayon utara, beliau tidak menyangka bahwa peserta cukup antusias, beliau juga berpesan bahwa orang muda harus menjadi OMK yang optimis, militan dan kreatif.
Setelah kesan dan pesan yang disampaikan oleh perwakilan stasi dan juga para suster pemateri, acara kemudian ditutup dengan perayaan misa penutupan yang juga dihadiri oleh ibu-ibu Wanita Katolik dan para pengurus stasi dari rayon utara. Setelah misa selesai para peserta kembali ke stasi masing-masing, dan siang itu acara dilanjutkan dengan acara ibu-ibu Wanita Katolik dan rapat para pengurus rayon, namun penulis tidak bisa mengikuti kegiatan hingga selesai karena kondisi yang tidak memungkinkan. Akhir kata dari penulis, tetap bijak dalam menyikapi perkembangan era digital, tetap semangat dalam kegiatan OMK dan tetap kunjungi media online OMK Paroki Kalirejo tercinta ini.
Oleh : Fransoe
Doc : Fransoe
0 komentar:
Posting Komentar